Kampus Bernuansa Cinta
Dalam jiwa
banyak gelora, dirundung area menjadi sirna. Inilah kata-kata yang tepat untuk
dilontarka pada kampus kita, yang katanya dikenal dengan kampus yang disiapkan
untuk mencetak insan yang berwawasan dan berkepribadian keulamaan dan keilmuan,
berkepribadian keislaman dan kebangsaan, siap mendakwahkan dan mengajarkan
nilai-nilai islami ke tengah-tengah masyarakat, memiliki kemantapan akidah dan
kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan
propesional, tampaknya hanyak akan menjadi sebuah usapan belaka yang apa bila
dilihat dari kultur yang ada di kampus STAIN kita ini.
Untuk
menentukan suatu kesuksesan seseorang peran lingkungan menjadi sesuatu yang
sangat urgen yang harus diperhatikan dalam dunia pendidikan. Kalo kita cobak
melihat sedikit dalam ilmu Pesikologi, dimana disebutkan bahwa yang
mempengaruhi manusia dalam kehidupan secara umum, itu ada dua; yaitu Hereditas
dan Lingkungan. Baik lingkungan keluarga, lingkungan permainan, lingkungan
sekolah, dan lingkungan kampus hususnya. Inilah yang banyak menentukan
kreativitas manusia, sedangkan kalo kita tinjau dikampus kita ini dimana 99%
mahasiswa-mahasiswinya bertempat tinggal di kost, pondok dan kesehariannyapun
kebanyakan berada di kampus yang dicekoki dengan budaya artis, was-was, kis,
silet dan sebagainya, yang seharusnya disela-sela perkuliahan di isi dengan
dialog keilmuan justru di isi dengan dialog cinta.
Untuk
mencapai suatu keinginan yang telah dicitan-citakan oleh pihak kampus dengan
berbagai visi dan misinya, tentunya agar lebih peka lagi terhadap lingkungan
sekitar, karena ligkunganlah yang banyak berperan untuk menentukan keberhasilan
mahasiswa-mahasiswi dalam dunia pendidikan.
Dalam
seitap tahunnya STAIN banyak menyebarka brosur-brosur keberbagai sekolahan yang
mengenalkan tentang identitas kampus kepada masyarakat luas dengan berbagai
visi dan misi, berbagai beasiswa yang menggiurkan , yang harapannyapun agar
diminati oleh siswa-siswi dari berbagai daerah untuk masuk menjadi
mahasiswa-mahasiswi STAIN Jember. Hal tersebut menurut saya tidak perlu
dilakukan lagi, dengan lingkungan kampus yang tidak bernuansa keilmuan, karena
hal itu hanya akan menjadi pembodohan bagi generasi bangsa. mematahkan
semgangat belajar….!!!
Oleh
karena itu marilah kita bersama-sama untuk membangun budaya yang bernuansa
keilmuan, yang tentunya saling
mengingatkan antara pihak dosen dan mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar