Jumat, 20 April 2012

Kampus Bernuansa Cinta


Kampus Bernuansa Cinta

Dalam jiwa banyak gelora, dirundung area menjadi sirna. Inilah kata-kata yang tepat untuk dilontarka pada kampus kita, yang katanya dikenal dengan kampus yang disiapkan untuk mencetak insan yang berwawasan dan berkepribadian keulamaan dan keilmuan, berkepribadian keislaman dan kebangsaan, siap mendakwahkan dan mengajarkan nilai-nilai islami ke tengah-tengah masyarakat, memiliki kemantapan akidah dan kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan propesional, tampaknya hanyak akan menjadi sebuah usapan belaka yang apa bila dilihat dari kultur yang ada di kampus STAIN kita ini.
            Untuk menentukan suatu kesuksesan seseorang peran lingkungan menjadi sesuatu yang sangat urgen yang harus diperhatikan dalam dunia pendidikan. Kalo kita cobak melihat sedikit dalam ilmu Pesikologi, dimana disebutkan bahwa yang mempengaruhi manusia dalam kehidupan secara umum, itu ada dua; yaitu Hereditas dan Lingkungan. Baik lingkungan keluarga, lingkungan permainan, lingkungan sekolah, dan lingkungan kampus hususnya. Inilah yang banyak menentukan kreativitas manusia, sedangkan kalo kita tinjau dikampus kita ini dimana 99% mahasiswa-mahasiswinya bertempat tinggal di kost, pondok dan kesehariannyapun kebanyakan berada di kampus yang dicekoki dengan budaya artis, was-was, kis, silet dan sebagainya, yang seharusnya disela-sela perkuliahan di isi dengan dialog keilmuan justru di isi dengan dialog cinta.
            Untuk mencapai suatu keinginan yang telah dicitan-citakan oleh pihak kampus dengan berbagai visi dan misinya, tentunya agar lebih peka lagi terhadap lingkungan sekitar, karena ligkunganlah yang banyak berperan untuk menentukan keberhasilan mahasiswa-mahasiswi dalam dunia pendidikan.
            Dalam seitap tahunnya STAIN banyak menyebarka brosur-brosur keberbagai sekolahan yang mengenalkan tentang identitas kampus kepada masyarakat luas dengan berbagai visi dan misi, berbagai beasiswa yang menggiurkan , yang harapannyapun agar diminati oleh siswa-siswi dari berbagai daerah untuk masuk menjadi mahasiswa-mahasiswi STAIN Jember. Hal tersebut menurut saya tidak perlu dilakukan lagi, dengan lingkungan kampus yang tidak bernuansa keilmuan, karena hal itu hanya akan menjadi pembodohan bagi generasi bangsa. mematahkan semgangat belajar….!!!
            Oleh karena itu marilah kita bersama-sama untuk membangun budaya yang bernuansa keilmuan, yang tentunya  saling mengingatkan antara pihak dosen dan mahasiswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar