Abu Hurairah
Shabat mulia Abu Hurairah termasuk salah seorang dari mereka yang
banyak menghafal hadits, sungguh dia mempunyai bakat luar biasa dalam kemampuan
dan kekuatan iangatan . Abu hurairah r.a. mempunyai kelebihan dalam seni
menangkap apa yang didengarnya, sedang ingatannya mempunyai keistimewaan dalam
seni mnghapal dan menyimpan apa yang didengarnya, ditampungnya lalu terpatri
dalam ingatannya hingga dihafalkannya, hampir tak pernah ia melupakan satu kata
atau satu huruf pun dari apa yang telah didengarnya, sekalipun usia bertambah
dan masa pun telah berganti-ganti. Oleh karena itulah, ia telah mewakafkan
hidupnya untuk lebih banyak mendampingi Rasulullah sehingga termasuk yang
terbanyak menerima dan menghafal Hadits, serta meriwayatkannya.
Sewaktu datang masa pemalsu-pemalsu hadits yang dengan sengaja
membikin hadits-hadits bohong dan palsu, seolah-olah berasal dari Rasulullah
saw. Mereka memperalat nama Abu Hurairah dan menyalahgunakan ketenarannya dalam
meriwayatkan Hadits dari Nabi saw, hingga sering mereka mengeluarkan sebuah
“Hadits”, dengan menggunakan kata-kata:-” Berkata Abu Hurairah.. . . . ”.
Dengan perbuatan
ini hampir-hampir mereka menyebabkan ketenaran Abu Hurairah dan kedudukannya
selaku penyampai Hadits dari Nabi saw. Menjadi lamunan keragu-raguan dan tanda
Tanya, kalaulah tidak ada usaha dengan susah payah dan ketekunan yang luar
biasa, serta banyak waktu yang telah dihabiskan oleh tokoh-tokoh utama para
ulama Hadits yang telah membaktikan hidup mereka untuk berhidmat kepada Hadits
Nabi dan menyingkirkan setiap tambahan yang dimaksudkan ke dalamnya.
Di sana Abu
Hurairah berhasil lolos dari jaringan kepalsuan dan penambahan-penambahan yang
sengaja hendak diselundupkan oleh kaum perusak
ke dalam islam, dengan mengkambing hitamkan Abu Hurairah dan membebankan
dosa dan kejahatan mereka kepadanya..
Abdurrahman
bin Shakhr Al-Azdi (عبدالرحمن بن صخر الأذدي)
(lahir 598 - wafat 678), yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairah ( أبو
هريرة),
adalah seorang Sahabat Nabi yang terkenal dan merupakan periwayat hadits yang paling
banyak disebutkan dalam isnad-nya oleh kaum Islam Sunni.
Ibnu Hisyam
berkata bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin dan ada pula yang
mengatakan nama aslinya ialah Abdur Rahman bin Shakhr.
Masa muda
Abu Hurairah berasal dari
kabilah Bani Daus dari Yaman.
Ia diperkirakan lahir 21 tahun sebelum hijrah, dan sejak
kecil sudah menjadi yatim. Nama aslinya pada masa jahiliyah adalah Abdus-Syams
(hamba matahari) dan ia dipanggil sebagai Abu Hurairah (ayah/pemilik
kucing) karena suka merawat dan memelihara kucing. Ketika mudanya ia bekerja
pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian setelah masuk Islam dinikahinya.
Menjadi muslim
Ia datang kepada Nabi saw. Di tahun yang ke tujuh hijrah sewatu
beliu berada di Khaibar; ia memeluk islam karena dorongan kecintaan dan kerinduan.
. . . dan semenjak ia bertemu dengan Nabi saw. Dan berbai’at kepadanya,
hamper-hampir ia tidak berpisah lagi daripadanya kecuali pada saat-saat waktu
tidur. . . begitulah perjalanan selama
masa empat tahun yang dilaluinya bersama Rasulullah saw. Yakni sejak ia masuk
islam sampai wafatnya Nabi, pergi ke sisi Yang Maha Tinggi.
Peran
politik
Di zaman Umar bin
Khatthab ia diangkat sebagai amir untuk daerah Bahrain, dan ketika Abu Hurairah
di tawarkan jabatan di daerah baru, beliu menolak, dan meminta maaf karena
tidak dapat menerimanya.
Ketika perselisihan terjadi
antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan, ia tidak berpihak
kepada salah satu di antara mereka.
Periwayat
hadits
Abu Hurairah adalah sahabat
yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad, yaitu sebanyak 5.374
hadits. Di antara yang meriwayatkan hadist darinya adalah Ibnu Abbas,
Ibnu Umar, Anas bin Malik,
Jabir bin Abdullah, dan
lain-lain. Imam Bukhari pernah berkata: "Tercatat lebih dari 800
orang perawi hadits dari kalangan sahabat
dan tabi'in
yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah".
Marwan bin Hakam
pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadits Nabi. Marwan
memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris Marwan
mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun
menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa
tertinggal satu huruf.
Salah satu kumpulan
fatwa-fatwa Abu Hurairah pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul Fatawa'
Abi Hurairah. Abu Hurairah sejak kecil tinggal bersama Rasulullah.[rujukan?]
Keturunan
Abu Hurairah termasuk salah
satu di antara kaum fakir muhajirin yang tidak memiliki keluarga dan harta
kekayaan, yang disebut Ahlush Shuffah, yaitu tempat tinggal mereka di
depan Masjid Nabawi.
Abu Hurairah mempunyai seorang anak perempuan yang menikah dengan Said bin Musayyib,
yaitu salah seorang tokoh tabi'in terkemuka.
Wafat
Pada tahun ke-59 ia wafat dalam usia 78 tahun.
Jasadnya dikebumikan di tempat yang penuh berkah di antara orang-orang saleh
penghuni al-Baqi’.
Referensi
·
Mursi,
Muhammad Said. Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Penerjemah:
Khoirul Amru Harahap, Lc, MHI & Achmad Fauzan, Lc, MAg. Cet-1, Jakarta.
Pustaka Al-Kautsar, 2007.
·
Khalid, Muhammad Khalid. Karakteristik perihidup
enam puluh shahabat rasulullah. Penerjemah: Mahyuddin Syaf dkk. bandung: cv.
Diponegoro, 1998.
·
Khalid, Muhammad Khalid. Para sahabat yang akrab
dalam kehidupan rasul. Penerjemah: M.arfi Hatim. Jakarta: pt. raja grafindo
persada. 2000.