Selasa, 26 Juni 2012

sejarah singkat Abu Hurairah


Abu Hurairah
Shabat mulia Abu Hurairah termasuk salah seorang dari mereka yang banyak menghafal hadits, sungguh dia mempunyai bakat luar biasa dalam kemampuan dan kekuatan iangatan . Abu hurairah r.a. mempunyai kelebihan dalam seni menangkap apa yang didengarnya, sedang ingatannya mempunyai keistimewaan dalam seni mnghapal dan menyimpan apa yang didengarnya, ditampungnya lalu terpatri dalam ingatannya hingga dihafalkannya, hampir tak pernah ia melupakan satu kata atau satu huruf pun dari apa yang telah didengarnya, sekalipun usia bertambah dan masa pun telah berganti-ganti. Oleh karena itulah, ia telah mewakafkan hidupnya untuk lebih banyak mendampingi Rasulullah sehingga termasuk yang terbanyak menerima dan menghafal Hadits, serta meriwayatkannya.
Sewaktu datang masa pemalsu-pemalsu hadits yang dengan sengaja membikin hadits-hadits bohong dan palsu, seolah-olah berasal dari Rasulullah saw. Mereka memperalat nama Abu Hurairah dan menyalahgunakan ketenarannya dalam meriwayatkan Hadits dari Nabi saw, hingga sering mereka mengeluarkan sebuah “Hadits”, dengan menggunakan kata-kata:-” Berkata Abu Hurairah.. . . . ”.
            Dengan perbuatan ini hampir-hampir mereka menyebabkan ketenaran Abu Hurairah dan kedudukannya selaku penyampai Hadits dari Nabi saw. Menjadi lamunan keragu-raguan dan tanda Tanya, kalaulah tidak ada usaha dengan susah payah dan ketekunan yang luar biasa, serta banyak waktu yang telah dihabiskan oleh tokoh-tokoh utama para ulama Hadits yang telah membaktikan hidup mereka untuk berhidmat kepada Hadits Nabi dan menyingkirkan setiap tambahan yang dimaksudkan ke dalamnya.     
            Di sana Abu Hurairah berhasil lolos dari jaringan kepalsuan dan penambahan-penambahan yang sengaja hendak diselundupkan oleh kaum perusak  ke dalam islam, dengan mengkambing hitamkan Abu Hurairah dan membebankan dosa dan kejahatan mereka kepadanya..
Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi (عبدالرحمن بن صخر الأذدي) (lahir 598 - wafat 678), yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairah ( أبو هريرة), adalah seorang Sahabat Nabi yang terkenal dan merupakan periwayat hadits yang paling banyak disebutkan dalam isnad-nya oleh kaum Islam Sunni.
Ibnu Hisyam berkata bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin dan ada pula yang mengatakan nama aslinya ialah Abdur Rahman bin Shakhr.
 Masa muda
Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Ia diperkirakan lahir 21 tahun sebelum hijrah, dan sejak kecil sudah menjadi yatim. Nama aslinya pada masa jahiliyah adalah Abdus-Syams (hamba matahari) dan ia dipanggil sebagai Abu Hurairah (ayah/pemilik kucing) karena suka merawat dan memelihara kucing. Ketika mudanya ia bekerja pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian setelah masuk Islam dinikahinya.
Menjadi muslim
Ia datang kepada Nabi saw. Di tahun yang ke tujuh hijrah sewatu beliu berada di Khaibar; ia memeluk islam karena dorongan kecintaan dan kerinduan. . . . dan semenjak ia bertemu dengan Nabi saw. Dan berbai’at kepadanya, hamper-hampir ia tidak berpisah lagi daripadanya kecuali pada saat-saat waktu tidur.  . . begitulah perjalanan selama masa empat tahun yang dilaluinya bersama Rasulullah saw. Yakni sejak ia masuk islam sampai wafatnya Nabi, pergi ke sisi Yang Maha Tinggi.
Peran politik
Di zaman Umar bin Khatthab ia diangkat sebagai amir untuk daerah Bahrain, dan ketika Abu Hurairah di tawarkan jabatan di daerah baru, beliu menolak, dan meminta maaf karena tidak dapat menerimanya.
Ketika perselisihan terjadi antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan, ia tidak berpihak kepada salah satu di antara mereka.
Periwayat hadits
Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad, yaitu sebanyak 5.374 hadits. Di antara yang meriwayatkan hadist darinya adalah Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, dan lain-lain. Imam Bukhari pernah berkata: "Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadits dari kalangan sahabat dan tabi'in yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah".
Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadits Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.
Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Abu Hurairah pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul Fatawa' Abi Hurairah. Abu Hurairah sejak kecil tinggal bersama Rasulullah.[rujukan?]
Keturunan
Abu Hurairah termasuk salah satu di antara kaum fakir muhajirin yang tidak memiliki keluarga dan harta kekayaan, yang disebut Ahlush Shuffah, yaitu tempat tinggal mereka di depan Masjid Nabawi. Abu Hurairah mempunyai seorang anak perempuan yang menikah dengan Said bin Musayyib, yaitu salah seorang tokoh tabi'in terkemuka.
Wafat
Pada tahun ke-59 ia wafat dalam usia 78 tahun. Jasadnya dikebumikan di tempat yang penuh berkah di antara orang-orang saleh penghuni al-Baqi’.
Referensi
·         Mursi, Muhammad Said. Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Penerjemah: Khoirul Amru Harahap, Lc, MHI & Achmad Fauzan, Lc, MAg. Cet-1, Jakarta. Pustaka Al-Kautsar, 2007.
·         Khalid, Muhammad Khalid. Karakteristik perihidup enam puluh shahabat rasulullah. Penerjemah: Mahyuddin Syaf dkk. bandung: cv. Diponegoro, 1998.
·         Khalid, Muhammad Khalid. Para sahabat yang akrab dalam kehidupan rasul. Penerjemah: M.arfi Hatim. Jakarta: pt. raja grafindo persada. 2000.