Senin, 07 Mei 2012

waktu

Tertindasnya waktu dalam dunia pendidikan

Dalam dunia pendidikan banyak sesuatu yang sepele sering diabaikan, orientasinya hanya pada permasalahan-permasalahan yang tampak didepan mata, tanpa memperhatikan kepada hal-hal yang kecil yang berada dibaliknya, padahal hal-hal yang kecil tersebut yang nantinya melatih kita menuju insan yang mandiri. Hal itu banyak sekali terjadi dilingkungkan mahasiswa, karyawan, bahkan dosenpun kebanyakan mengabaikan, yang kita agungkan sebagai seorang yang mapan dalam bidang keilmuannya.                             
Masalah yang sering diabaikan oleh banyak pihak adalah kedisiplinan, padahal kedisiplinan merupakan suatu yang sangat penting dalam dunia pendidikan, menyia-nyiakan kedisiplinan ini sama halnya dengan menyia-nyiakan waktu, waktu merupakan suatu yang sangat penting untuk kita menfaatkan, sebagaimana kita kenal salah seorang yang disebut-sebut sebagai cikal bakal kelahiran kapitalisme, Benjamin Franklin, dengan kata-katanya “time is Money”.
Di dalam islam kedisiplinan merupakan suatu yang sangat dianjurkan bagi ummatnya untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, sebagaimana yang diterangkan dalam Hadits Nabi:
إِغْتَنِمْ خَمْساًَ قًبْلَ خَمْسٍِ : حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَشَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ .
”Manfaatkanlah lima (keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaan yang lain) : Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu” [HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi].

Sayangnya rekomendasi tersebut hanya dijadikan pajangan yang disimpan dalam kitab, buku, dan literatur-literatur lainnya, tanpa diperaktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan ironisnya dikampus kita ini yang memperaktekan pengingkaran sunnah tersubut. Dan lebih ironisnya lagi pengingkaran sunnah tersebut menjadi budaya di kampus kita ini, yang menindas waktu tanpa memperdulikannya. Saya tidak perlu melampirkan bukti yang ada untuk memperkuat penyataan tersebut, tinggal kita merasakan sendiri.
            Yang lalu biarlah berlalu, sekarang adalah kenyataan, dan besok adalah harapan. Marilah kita membenahi diri saling mengingatkan antara satu dengan yang lainnya, agar tidak selalu menindas waktu, dan menghilangkan budaya yang mengakar pada kita yaitu hilangnya kedisiplinan, yang nantinya tidak ada lagi acara yang undangannya jam 07.00 akan terlaksana jam 09.00. dan jugak tentunya masih segar ingatan kita tentang statemennya Benjamin Franklin “time is money”, yang mana harus kita jadikan pedoman dengan perubahan statemen “time is science”.