Tertindasnya waktu dalam dunia
pendidikan
Dalam dunia pendidikan banyak sesuatu yang sepele
sering diabaikan, orientasinya hanya pada permasalahan-permasalahan yang tampak
didepan mata, tanpa memperhatikan kepada hal-hal yang kecil yang berada
dibaliknya, padahal hal-hal yang kecil tersebut yang nantinya melatih kita
menuju insan yang mandiri. Hal itu banyak sekali terjadi dilingkungkan
mahasiswa, karyawan, bahkan dosenpun kebanyakan mengabaikan, yang kita agungkan
sebagai seorang yang mapan dalam bidang keilmuannya.
Masalah yang sering diabaikan oleh banyak pihak
adalah kedisiplinan, padahal kedisiplinan merupakan suatu yang sangat penting
dalam dunia pendidikan, menyia-nyiakan kedisiplinan ini sama halnya dengan
menyia-nyiakan waktu, waktu merupakan suatu yang sangat penting untuk kita
menfaatkan, sebagaimana kita kenal salah seorang yang disebut-sebut sebagai cikal
bakal kelahiran kapitalisme, Benjamin Franklin, dengan kata-katanya “time is
Money”.
Di dalam islam kedisiplinan merupakan suatu yang
sangat dianjurkan bagi ummatnya untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin,
sebagaimana yang diterangkan dalam Hadits Nabi:
إِغْتَنِمْ خَمْساًَ قًبْلَ خَمْسٍِ :
حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ
شُغْلِكَ وَشَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ .
”Manfaatkanlah lima (keadaan) sebelum
(datangnya) lima
(keadaan yang lain) : Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu
luangmu sebelum waktu sempitmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan kayamu
sebelum miskinmu” [HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi].
Sayangnya rekomendasi tersebut hanya dijadikan pajangan yang disimpan dalam
kitab, buku, dan literatur-literatur lainnya, tanpa diperaktekannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dan ironisnya dikampus kita ini yang memperaktekan
pengingkaran sunnah tersubut. Dan lebih ironisnya lagi pengingkaran sunnah
tersebut menjadi budaya di kampus kita ini, yang menindas waktu tanpa
memperdulikannya. Saya tidak perlu melampirkan bukti yang ada untuk memperkuat
penyataan tersebut, tinggal kita merasakan sendiri.
Yang lalu biarlah berlalu,
sekarang adalah kenyataan, dan besok adalah harapan. Marilah kita membenahi
diri saling mengingatkan antara satu dengan yang lainnya, agar tidak selalu
menindas waktu, dan menghilangkan budaya yang mengakar pada kita yaitu
hilangnya kedisiplinan, yang nantinya tidak ada lagi acara yang undangannya jam
07.00 akan terlaksana jam 09.00. dan jugak tentunya masih segar ingatan kita
tentang statemennya Benjamin Franklin “time is money”, yang mana harus kita
jadikan pedoman dengan perubahan statemen “time is science”.